PROBLEM PENDIDIKAN

RUNTUHNYA BIMBINGANKU

Karya: Wahyu Wijayanti

 

Apa Aku harus marah?

Apa Aku harus dendam?

Mengetahui citramu ini

 

Dimana moralmu?

Dimana etikamu?

Haruskah aku membuangmu

Oh kasih. . .

 

Hari-harimu penuh dusta

Dusta raga yang menyiksa

Seuntai katamu yang membara

Telah menyiksa jiwa

 

Kesabaran hati telah ku jalani

Bimbinganku telah kau dapati

Tapi mengapa?

Kamu mendustai Baca lebih lanjut

This entry was posted on 27 November 2013. 1 Komentar

FENOMENA MARAKNYA PERANGKAT TIK YANG SERING DIPAKAI OLEH SISWA

ANALISIS FENOMENA MARAKNYA PERANGKAT TIK YANG SERING DIPAKAI OLEH SISWA
Oleh
Wahyu Wijayanti
(1301412040)
Teknologi komunikasi dan informasi sangat cepat perkembangannya, penggunaan teknologi komunikasi dan informasi digunakan diberbagai bidang. Dalam era global serta era digital saat ini TIK bukan saja menjadi tren akan tetapi menjadi alat yang sangat diperlukan untuk mempermudah pekerjaan. Era global dan serba cepat ini, dunia pendidikanpun menggunakan teknologi informasi komunikasi. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi dan budaya masyarakat. Pendidikan dari masa kemasa mengalami kemajuan yang sangat pesat, demikian juga piranti pendidikan yang canggih, oleh sebab itu perubahan yang terjadi ditengah masyarakat adalah diakibatkan oleh majunya dunia pendidikan, pendidikan tidak hanya merambah dunia nyata akan tetapi merambah sudah merambahah dunia maya, yang menurut pemikiran lama masih dalam bentuk khayalan dan angan-angan, sekarang sudah dalam bentuk kenyataan. Sekarang orang sudah dapat mengakses informasi-informasi melalui media (internet) dari jarak jauh dan tidak mutlak dilakukan dengan tatap muka atau berhadapan, seketika orang sudah mendapat informasi melalui televisi yang live.
Pendidikan dan pembelajaran sudah begitu canggih dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, sekarang bukan lagi menjadi barang baru namun sudah digunakan dalam dunia pendidikan, karena TIK sudah menjadi media yang dapat mempercepat dan mengakses semua mata pelajaran disekolah. Namun, tidak semua kemajuan yang telah dicapai tersebut membawa dampak positif. Diantara kemajuan yang telah dicapai tersebut ternyata dapat membawa dampak negatif bagi siswa. Dibawah ini merupakan dampak positif (keuntungan) dan negatif(kerugian) dari penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bidang pendidikan, misalnya saja penggunaan internet. Internet, singkatan dari internaitonal network adalah jaringan informasi global, yakni the largest global network of computers, that enables people throughout the world to connect with each other. Cukup dengan mendatangi warnet (warung internet) terdekat, maka kita dapat mengakses situs-situs apa saja sesuai dengan kebutuhan kita. Internet disebut juga media massa kontemporer, karena memenuhi syarat-syarat sebagai sebuah media massa, seperti antara lain : ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen, dan anonim serta melewati media cetak atau elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat oleh khalayaknya.
Keuntungan :
1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar karena penerapan sistem TIK.
Kerugian :
1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat.
Selain internet, siswa juga marak menggunakan Facebook sebagai salah satu sarana yang ada di internet mempunyai berbagai macam aplikasi. Selama ini facebook lebih banyak dipakai untuk sekedar bersenang-senang, bersilaturrahim dengan teman, atau sekedar ajang narsis-narsisan. Sampai saat ini, banyak pihak yang memandang facebook secara negatif. Mereka berpikir bahwa keberadaan facebook bisa menurunkan kinerja pegawai. Ada juga yang mengatakan facebook itu berbahaya karena bisa digunakan sebagai sarana pelecehan dan pencemaran nama baik dengan maraknya group-group. Diluar sisi negatif itu, facebook tetap memiliki banyak manfaat, jauh lebih banyak ketimbang mudharat-nya. Efek negatif itu muncul hanya karena oknum-oknum tertentu yang tidak menggunakan teknologi sebagaimana mestinya. Di bawah ini fitur-fitur facebook yang dapat dipergunakan seperti :
a. Facebook Share.
Facebook Share/tautan, merupakan fitur dasar di facebook. Fitur ini pastinya juga bisa digunakan sebagai sarana untuk membantu pembelajaran. Siapapun bisa men-share apapun (tulisan singkat, link, gambar, video dsb) ke semua teman-temannya.
Dengan fitur ini guru dapat mencari situs-situs atau gambar-gambar, kemudian di share di facebook untuk seterusnya bisa diakses oleh siswa, sehingga siswa mempunyai panduan dalam mencari materi di internet, dengan share ini juga guru bisa menugaskan siswa untuk memberikan analisis, kritik atau komentar terhadap fenomena sosial yang berada di dalam share/tautan tersebut.
b. Facebook Apps
Dengan fitur ini hampir segalanya bisa dilakukan. Salah satunya adalah dengan membuat sebuah game edutainment pada platform facebook Apps ini. Salah satu contoh Facebook Apps game edutainment yang cukup terkenal dan banyak dimainkan adalah Geo Challenge. Sebuah aplikasi game untuk menguji pengetahuan geografis dari pemain-pemainnya.
c. Up Date Status
Melalui Up Date Status, guru bisa mengingatkan siswa tentang materi yang akan dipelajari dalam pertemuan selanjutnya, memberi stimulus, atau memberi jalan sebagai ajang diskusi melalui “komentari”, sehingga siswa terpancing untuk berdiskusi.
d. Up Load Photo
Dengan fitur ini siswa biasa meng-up load foto/gambar yang berhubungan dengan materi, kemudian foto tersebut bisa di share dan dijadikan tema diskusi dengan sarana komentari.
e. Pesan
Melalui layanan pesan, guru bisa memberikan tugas atau rekomendasi sumber yang bisa siswa akses di internet.
f. Chating
Dengan ada layanan chating di facebook, siswa bisa memanfaatkannya untuk ajang tanya jawab ataupun diskusi siswa dalam mengerjakan suatu tugas dari guru walaupun siswa tersebut berada di tempat yang berbeda.
Dari penjabaran di atas bisa disimpulkan bahwa penggunakan internet, facebook sangat membantu siswa dalam penyampaian materi yang cukup banyak, sehingga siswa bisa mencari berbagai materi yang dilakukannya di luar jam sekolah. Dengan media pembelajaran facebook tidak lagi mengacu pada guru sebagai pusat, akan tetapi siswa sebagai pusat dan merekonstruksi pengetahuannya sendiri dengan belajar mandiri lewat internet, disini guru hanya sebagai fasilitator dan evaluator. Dengan media pembelajaran facebook siswa dilatih belajar mandiri/tanggung jawab belajar, aktif, dan bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan, kolaboratif, mengembangkan strategi belajar, juga melatih siswa dalam penguasaan TIK, dan melatih penggunaan bahasa asing (Inggris).
Selain beberapa kelebihan di atas, ada kelemahan yang mungkin timbul dalam sistem pembelajaran ini, yaitu tingginya kemungkinan gangguan belajar, sebab sistem tersebut mengkondisikan siswa untuk belajar mandiri, sehingga faktor motivasi belajar menjadi lebih signifikan terhadap keberhasilan belajar siswa. Solusinya, untuk itu diperlukan adanya semacam penasehat (konselor) yang memantau dan memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya tidak menurun, dengan cara mengerjakan tugas-tugas belajar sebaik-baiknya dan secara tepat waktu. Di samping itu juga agar siswa tidak mengakses hal-hal yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan pelajaran atau hal-hal yang bersifat negatif (misalnya membuka situs-situs porno). Dan selain pihak sekolah, orangtuapun harus ikut serta dalam memantau anaknya ketika belajar.

LINGKUNGAN PENDIDIKAN

Lingkungan pendidikan merupakan lingkungan tempat berlangsungnya proses pendidikan yang merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu:

1. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama karena manusia pertama kalinya memperoleh pendidikan di lingkungan ini sebelum mengenal lingkungan yang lain. Selain itu manusia mengalami proses pendidikan sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan. Pendidikan keluarga dapat dibagi menjadi dua yaitu:

  • pendidikan prenatal (pendidikan dalam kandungan)
  • pendidikan postnatal (pendidikan setelah lahir)

Dasar tanggung jawab keluarga terhadap pendidikan meliputi:

  • Motivasi cinta kasih yang menjiwai hubungan orangtua dengan anaknya.
  • Motivasi kewajiban moral orangtua terhadap anak.
  • Tanggung jawab sosial sebagai bagian dari keluarga.

2. Lingkungan sekolah

Karena perkembangan peradaban manusia, orang tidak mampu lagi untuk mendidik anaknya. Pada masyarakat yang semakin komplek, anak perlu persiapan khusus untuk mencapai masa dewasa. Persiapan ini perlu waktu, tempat dan proses yang khusus. Dengan demikian orang perlu lembaga tertentu untuk menggantikan sebagian fungsinya sebagai pendidik. Lembaga ini disebut sekolah.

Dasar tanggung jawab sekolah akan pendidikan meliputi:

  • tanggung jawab formal kelembagaan
  • tanggung jawab keilmuan
  • tanggung jawab fungsional

3. Lingkungan masyarakat

    Ada 5 pranata sosial (social institutions) yang terdapat di dalam lingkungan sosial yaitu:

  •       pranata pendidikan     : bertugas dalam upaya sosialisasi
  •       pranata ekonomi         : bertugas mengatur upaya pemenuhan kemakmuran
  •       pranata politik             : bertugas menciptakan integritas dan stabilitas masyarakat
  •       pranata teknologi        : bertugas menciptakan teknik untuk mempermuda manusia
  •       pranata moral dan etika : bertugas mengurusi nilai dan penyikapan dalam pergaulan masyarakat

HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT

1. Hubungan transaksional antara sekolah dengan masyarakat

  • Sekolah sebagai partner masyarakat dalam melakukan fungsi pendidikan.
  • Sekolah sebagai produsen yang melayani pesanan-pesanan pendidikan dari masyarakat.

    Caranya:

      aktivitas kurikuler para siswa (mengumpulkan bahan pengajaran dari masyarakat, kegiatan pengabdian pada masyarakat, magang, dsb)

  •       aktivitas para guru  (kunjungan ke rumah siswa, dll)
  •       kegiatan ekstrakurikuler (melakukan kegiatan ekstrakurikuler dengan melibatkan masyarakat)
  •       kunjungan orangtua/anggota masyarakat ke sekolah (saat kenaikan kelas, ultah sekolah, dsb)
  •       melalui media massa (publikasi mengenai kegiatan sekolah lewat televisi, dsb)

2. Hubungan transmisif dan transformasif

          Hubungan transmisif terjadi manakala sekolah berperan sebagai pewarisan kebudayaan. Hubungan transformasif terjadi manakala sekolah berperan sebagai agen pembaharu dalam kebudayaan masyarakat.

    Caranya:

  • Reproduksi budaya     : Siswa diajarkan untuk menggali unsur-unsur

                                              budaya yang telah ada dalam masyarakatnya.

  • Difusi kebudayaan      : Siswa diajarkan agar dapat menyebarluaskan

                                              unsur-unsuryang dinilai positif dan belum berkembang dalam masyarakatnya.

  • Berpikir kreatif            : Berpikir alternatif, berani “tampil beda”.

 

Sumber: Munib, Achmad. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Press